PEMBUKA

SELAMAT DATANG DI BLOG SAYA..
SEMOGA APA YANG SAYA TULIS INI DAPAT BERMANFAAT BAGI ANDA..
SELAMAT MEMBACA

Senin, 13 Mei 2013

SUDAHKAH INDONESIA EKONOMINYA MERATA DI SEMUA PROVINSI..???


 

Selasa, 08 Januari 2013


HIERARCHIAL CLUSTERING ANALYSIS
DALAM PEMERATAAN PEMBANGUNAN INDONESIA

Anantamurti Purwa Hapsari 1, Emielda Rizqiah 1, Handy Febri Satoto 1, M. Afifuddin 1, M. Imron Mas’ud1, Seta Wiriawan 1, dan Yudha Prasetyo 2

1Program Magister Teknik IndustriFTI-Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS),
2Jurusan Teknik Industri, FTI-Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), E-mail :yudhaprase@yahoo.com

ABSTRAK

Kunci dari pembangunan adalah kemakmuran bersama. Pemerataan hasil pembangunan dan pertumbuhan ekonomi yang tinggi merupakan tujuan pembangunan yang ingin dicapai. Oleh karena itu perlu dilakukan kajian terhadappemerataan pembangunan semua provinsi di Indonesia,sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuranbagi semua masyarakat IndonesiaPenelitian ini melibatkan 33 provinsi di Indonesia dengan empat variabel interdependensi yaitu Indeks Pendidikan (IP), Indeks Harapan Hidup (IHH), Indeks Pembangunan Manusia (IPM) dan Gini Ratio. Metode yang digunakan adalah metode Hierarchial ClusteringHasilpenelitian ini diperoleh 8 cluster.  Untuk variabel Indeks Pendidikan (IP), cluster terendah adalah provinsi Papua. Variabel Indeks Harapan Hidup (IHH) cluster terendah adalahprovinsi Nusa Tenggara Barat, variabel Indeks Pembangunan Manusia (IPM) cluster terendah yaitu provinsi Papua, sedangkan berdasarkan Gini Ratio cluster terendah adalahprovinsi Papua dan D.I. Yogyakarta.

Kata kunci : Hierarchial ClusteringPemerataan Pembangunan Indonesia, Indeks Pendidikan, Indeks Harapan Hidup, Indeks Pembangunan Manusia dan Gini Ratio.


HASIL DAN PEMBAHASAN
Dengan menggunakan metode Hierarchial Clusteringdidapatkan bahwa terdapat 8 cluster yang terbentuk. Untuk hasil analisa cluster lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel Hasil Analisis Deskriptif Masing-masing Cluster
Cluster
Variabel
Min
Max
Mean
Standar Deviasi
Varians
1
Indeks Pendidikan
65.66
67.973333
66.67794872
0.586801655
3.44E-01
Indeks Harapan Hidup
68.9
71.6
70.04615385
0.842234513
7.09E-01
Indeks Pembangunan Manusia
69.03
72.92
71.18076923
1.33958614
1.79E+00
Gini Ratio
0.3
0.43
0.356153846
0.041940128
1.76E-03
2
Indeks Pendidikan
67.50667
68.433333
67.79904762
0.324446619
1.05E-01
Indeks Harapan Hidup
71.1
73.2
72.08571429
0.703393137
4.95E-01
Indeks Pembangunan Manusia
72.95
76.07
74.60857143
1.069850902
1.14E+00
Gini Ratio
0.29
0.37
0.33
0.027688746
7.67E-04
3
Indeks Pendidikan
69.16667
69.553333
69.36
0.273414622
7.48E-02
Indeks Harapan Hidup
74.9
76.2
75.55
0.919238816
8.45E-01
Indeks Pembangunan Manusia
76.09
77.6
76.845
1.06773124
1.14E+00
Gini Ratio
0.36
0.37
0.365
0.007071068
5.00E-05
4
Indeks Pendidikan
61.1
62.366667
61.60666667
0.558596124
3.12E-01
Indeks Harapan Hidup
70.8
74.3
72.35
1.493318452
2.23E+00
Indeks Pembangunan Manusia
71.62
72.49
72.0025
0.449916659
2.02E-01
Gini Ratio
0.34
0.4
0.3625
0.028722813
8.25E-04
5
Indeks Pendidikan
63.59333
63.593333
63.59333333
-
-
Indeks Harapan Hidup
76
76
76
-
-
Indeks Pembangunan Manusia
75.77
75.77
75.77
-
-
Gini Ratio
0.41
0.41
0.41
-
-
6
Indeks Pendidikan
56.23333
56.233333
56.23333333
-
-
Indeks Harapan Hidup
67
67
67
-
-
Indeks Pembangunan Manusia
65.2
65.2
65.2
-
-
Gini Ratio
0.4
0.4
0.4
-
-
7
Indeks Pendidikan
61.35333
63.933333
62.28
1.211610498
1.468
Indeks Harapan Hidup
69.9
70.8
70.45
0.404145188
0.163333333
Indeks Pembangunan Manusia
67.26
70
69.0125
1.219162964
1.486358333
Gini Ratio
0.36
0.42
0.3825
0.026299556
0.000691667
8
Indeks Pendidikan
47.61333
47.613333
47.61333333
-
-
Indeks Harapan Hidup
70
70
70
-
-
Indeks Pembangunan Manusia
64.94
64.94
64.94
-
-
Gini Ratio
0.41
0.41
0.41
-
-

Hasil analisis deskriptif  hasil cluster dari semua provinsi yang ada di Indonesia, dapat diketahui bahwa untuk Indeks Pendidikan terendah adalah cluster 8 dengan nilai rata-rata sebesar 46,613 yaitu Provinsi Papua. Indeks Pendiikan ini tergolong rendah, dimana indeks pendidikan terdiri dari Angka Melek Huruf dan Angka Partispasi Sekolah. Jadi bisa disimpulkan bahwa penduduk di Papua masih banyak yang buta huruf dan angka partisipasi sekolahnya juga rendah/sedikit. Provinsi Papua juga memiliki Indeks Pembangunan Manusia (IPM) dan Gini Ratio yang paling rendah dibandingkan cluster lainnya. Nilai IPM Provinsi Papua sebesar 64,94 dan Gini Ratio sebesar 0,41. IPM dapa digunaka untuk memperole gambara secara menyeluruh tentang kondisi hasilpembangunan suatu negara atau daerah. Tig unsur pembangun IPMtersebut adalah indeks harapan hidup, indeks pendidikan, dan indeks pembelanjaaperkapita. Indeks Gini merupakan ukuran  kemerataan  pendapatan   yang dihitung berdasarkan  kelas  pendapatan.  Angka  koefisien Gini terletak antara 0 (nol) dan 1 (satu).  Nol  mencerminkan  kemerataan  sempurna  dan  satu  menggambarkan ketidakmerataan sempurna. Jadi Provinsi Papua perlu mendapatkan prioritas utama dalam pembangunan di segala sektor kehidupan terutama hal-hal yang meliputi Indeks Pendidikan, (IP) Indeks Pembangunan Manusia (IPM), dan Gini ratio. IP, IPM, dan Gini Ratio yang rendah mencerminkan sektor pendidikan, kemerataan pembangunan, dan kemerataan pendapatan yang rendah. 
Indeks Harapan Hidup (IHH) terendah terjadi di cluster 6 yaitu Provinsi Nusa Tenggara Barat dengan nilai 67. Hal ini mengindikasikan sektor kesehatan masyarakat di Nusa Tenggara Barat kurang memadai . Angka  harapan  hidup  sangat  dipengaruhi  oleh  kualitas  kesehatan,  diantara pola  hidup  sehat,  pola  konsumsi  makanan,  dan  kualitas  lingkungan  pemukiman. Sektor kesehatan menjadi prioritas utama dalam pembangunan di Provinsi Nusa Tenggara Barat. Provinsi Nusa Tenggara Barat perlu juga mendapat perhatian khusus untuk Indeks Pendidikan (IP), Indeks Pembangunan Manusia (IPM) karena memiliki nilai yang relatif rendah dibandingkan dengan cluster-cluster lainnya yaitu masing-masing sebesar 56,23 dan 65,3. Serta memiliki Indeks Gini ratio yang tinggi yaitu sebesar 0,4. Hal ini menunjukkan perlunya pembangunan di seluruh sektor. Provinsi Nusa Tenggara Barat memiliki prioritas pembangunan IP, IPM, dan Gini Ratio kedua setelah cluster 8 yaitu Provinsi Papua.
Pada Cluster 6 dan 8 memiliki Gini Ratio yang paling rendah dibandingkan dengan cluster-cluster lainnya dengan nilai sebesar 0,41. Nilai ini menunjukkan bahwa pemerataan pendapatan di cluster ini tidak merata. Anggota cluster 6 adalah Provinsi D.I. Yogyakarta, dan cluster 8 adalah Provinsi Papua.
Dari data didapatkan bahwa Provinsi Papua, Nusa Tenggara Barat, dan D.I. Yogyakarta memiliki Gini Ratio yang relatif tinggi yaitu sekitar 0,4 - 0,41sehingga menjadi prioritas dalam pemerataan pendapatan. Berikut tabel mengenai pembangunan berdasarkan 4 kriteria tersebut.
Kriteria Pembangunan Berdasarkan
Provinsi
Prioritas 1
Prioritas 2
IP
Papua
NTB
IHH
NTB

IPM
Papua
NTB
Gini Ratio
Papua dan DIY
NTB


KESIMPULAN
Adapun kesimpulan dari penelitian ini didapat bahwa:
1. Analisa cluster dapat mengelompokkan 33 provinsi ke dalam beberapa cluster dengan menggunakan kedekatan Rescaled Distance Cluster Combine berdasarkan 4 variabel yang ditetapkan yaitu IP, IHH, IPM dan Gini Ratio.
2.  Prioritas pembangunan berdasarkan Indeks Pendidikan (IP) adalah provinsi Papua dan Nusa Tenggara Barat
3.    Prioritas pembangunan berdasarkan Indeks Harapan Hidup (IHH)yaitu provinsi Nusa Tenggara Barat
4.  Prioritas pembangunan berdasarkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) adalah provinsi Papua dan Nusa Tenggara Barat
5.   Prioritas pembangunan berdasarkan Gini Ratio yaitu provinsi Papua,Di. Yogyakarta dan Nusa Tenggara Barat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar