mengeksplor koperasi
Mata kuliah : EKONOMI KOPERASI
Dosen : HADIR HUDIYANTO
Nama anggota :
1.
BOBBY
FEBRIANTO 11211511
2.
KHARISTIAWAN
FAJAR RESQI 13211973
3.
ALVITA
PRIMA SARI 10211637
4.
SELLIA
MARTIAYASA 18211379
5.
INEZENTIA
W 13211632
6.
SYAIFUL
BAHAR 16211978
7.
IGUSTI
NGURAH AGUNG 13211419
Universitas Gunadarma
2012-2013
KATA PENGANTAR
Bissmillahirahmanirahim
Assalamu alaikum warahmatullahi wabarakatu
Rasa syukur patut kami panjatkan kehadirat ALLAH S.W.T yang
telah mengijinkan dan memberi nikmat kemudahan kepada kami dalam menyusun dan
menulis makalah Ekonomi Koperasi yang berjudul MENGEKSPLOR KOPERASI
Hal yang paling mendasar yang mendorong kami
menyusun makalah ini adalah tugas dari mata kuliah Ekonomi Koperasi , untuk
mencapai nilai yang memenuhi syarat perkuliahan.
Pada kesempatan ini kami semua mengucapkan
banyak terimakasih yang tak terhingga atas bimbingan dosen dan semua pihak
sehingga makalah ini dapat kami selesaikan dengan baik
Andai ada kekurangan dalam makalah ini kami
mohon maaf yang sebesar-besarnya.
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakaatuh
Bekasi , januari 2013
Kelompok penulis
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Membangun sistem Perekonomian Pasar yang
berkeadilan sosial tidaklah cukup dengan sepenuhnya menyerahkan kepada pasar.
Namun juga sangatlah tidak bijak apabila menggantungkan upaya korektif terhadap
ketidakberdayaan pasar menjawab masalah ketidakadilan pasar sepenuhnya kepada
Pemerintah. Koperasi sebagai suatu gerakan dunia telah membuktikan diri dalam
melawan ketidakadilan pasar karena hadirnya ketidaksempurnaan pasar. Bahkan
cukup banyak contoh bukti keberhasilan koperasi dalam membangun posisi tawar bersama
dalam berbagai konstelasi perundingan, baik dalam tingkatan bisnis mikro hingga
tingkatan kesepakatan internasional. Oleh karena itu banyak Pemerintah di dunia
yang menganggap adanya persamaan tujuan negara dan tujuan koperasi sehingga
dapat bekerjasama.
Meskipun demikian di negeri kita sejarah pengenalan koperasi didorong oleh keyakinan para Bapak Bangsa untuk mengantar perekonomian Bangsa Indonesia menuju pada suatu kemakmuran dalam kebersamaan dengan semboyan "makmur dalam kebersamaan dan bersama dalam kemakmuran". Kondisi obyektif yang hidup dan pengetahuan masyarakat kita hingga tiga dasawarsa setelah kemerdekaan memang memaksa kita untuk memilih menggunakan cara itu. Persoalan pengembangan koperasi di Indonesia sering dicemooh seolah sedang menegakan benang basah. Pemerintah di negara-negara berkembang memainkan peran ganda dalam pengembangan koperasi dalam fungsi "regulatory" dan "development".
Tujuan Kajian
Meskipun demikian di negeri kita sejarah pengenalan koperasi didorong oleh keyakinan para Bapak Bangsa untuk mengantar perekonomian Bangsa Indonesia menuju pada suatu kemakmuran dalam kebersamaan dengan semboyan "makmur dalam kebersamaan dan bersama dalam kemakmuran". Kondisi obyektif yang hidup dan pengetahuan masyarakat kita hingga tiga dasawarsa setelah kemerdekaan memang memaksa kita untuk memilih menggunakan cara itu. Persoalan pengembangan koperasi di Indonesia sering dicemooh seolah sedang menegakan benang basah. Pemerintah di negara-negara berkembang memainkan peran ganda dalam pengembangan koperasi dalam fungsi "regulatory" dan "development".
Tujuan Kajian
1.Menganalisis
faktor-faktor yang mempengaruhi peran koperasi dalam menunjang ketahanan pangan
berdasarkan perubahan kebijakan pemerintah
2. Menganalisis efektifitas perkembangan koperasi saat ini
3. Menganalisis dampak
perubahan kebijakan tersebut terhadap simpan-pinjam di masyarakat yang meresahkan
4. Merumuskan model
alternatif yang dapat diimplementasikan oleh koperasi guna mendukung ketahanan ekonomi nasional.
Ruang Lingkup
Ruang lingkup kajian ini meliputi beberapa
aspek antara lain :
1. Keragaan
distribusi pemodal ke pengusaha sesuai
perubahan kebijakan yang ada.
2. Pelayanan
koperasi terhadap kegiatan produksi oleh koperasi.
3. Pengembangan model
koperasi menjadi salah
satu bank simpan-pinjam dngan modal ringan
4. Kinerja
kelembagaan koperasi dalam ketahanan ekonomi nasional
5. Pola koperasi/KUD
dalam simpan-pinjam
dirintis di beberapa daerah.
6. Kebijakan daerah
dan kebijakan nasional untuk perkembangan ekonomi.
BAB II
PEMBAHASAN
Berawal dari bank-bank konvensional yang
meminjamkan uangnya ke berbagai orang yang membutuhkan modal untuk usahanya, di
sanalah awal koperasi mulai berdiri yang berlandaskan kepentingan bersama, Koperasi melandaskan kegiatan berdasarkan prinsip gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan asas kekeluargaan.. Biasanya, bank-bank yang meminjamkan uangnya kepada seorang
nasabah yang membutuhkan modal, mengambil bunga dari peminjam tersebut
sangatlah besar bisa sampai 10% dari peminjamannya.
Di sini lah Konflik antara pengusaha dan bank
konvenisional di beberapa kota indonesia terjadi karena salah satu pihak
memiliki kekuasaan dan perbedaan kepentingan masing-masing.
Oleh sebab itu lah maka koperasi TERANG MAKMUR
JAYA membuka dirinya untuk menjadi salah satu koperasi yang memberikan
pinjamannya kepada msayarakat dngan bunga yang sangat kecil yaitu 2,5 % per
bulan.
Koperasi
ini berdiri pada bulan Agustus tahun 2012 di Bekasi Selatan, tepatnya di jl. KH Noer Ali No.41 A Bekasi , Kelurahan
Kayu Ringin Raya. Meskipun koperasi ini baru berdiri beberapa bulan, namun
sebetulnya koperasi ini adalah cabang dari koperasi Maju Arta yang berada di
Jakarta yang sudah berdiri 4 tahun yang lalu. Koperasi Maju Arta sendiri sudah
memiliki 7 cabang koperasi yang tersebar di daerah JADETABEK. Dalam
kegiatannya, koperasi ini bergerak di bidang simpan pinjam dengan cara para
anggota atau peminjam dapat minjam sejumlah uang dengan cara menggadaikan
surat-surat kendaraan yang berplat B atau DKI. Kemudian surat-surat tersebut
akan dicocokan dengan nomor rangka dan nomor mesin kendaraan yang sesuai dengan
surat-surat yang di ajukan. Jika semua telah sesuai dengan syarat dan ketentuan
yang berlaku, maka peminjam dapat menerima uang pinjamannya dalam proses yang
cepat yakni 30 menit.
Selain dana yang cepat cair, koperasi ini juga memberikan
bunga yang cukup ringan yakni hanya sebesar 2,5 % flat perbulan sehingga tidak
memberakkan nasabah peminjamnya. Koperasi ini juga menerapkan system peminjaman
tanpa survey langsung sehingga para peminjam bisa dapat langsung membawa
kendaraan beserta surat-suratnya langsung ke tempat dimana koperasi ini berada.
Dengan adanya kemudahan dari syarat-syarat dan ketentuan yang berlaku diatas,
tidaklah mengherankan jika koperasi ini bisa sukses hingga bisa mempunyai 7
anak cabang yang tersebar di seluruh daerah yang strategis yang ada di jantung
kota Jakarta maupun kota-kota satelit yang menunjang Ibu Kota.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Cara
mengeksplor Koperasi yang sukses adalah koperasi yang harus memikirkan
anggotanya, dan memberikan kemudahan-kemudahan untuk nasabah apabila ingin
meminjam di koperasi tersebut. Itulah yang di yakini oleh koperasi maju arta
dia ingin membantu masyarakat tanpa harus menyelasaikan formulir-formulir yang
begitu rumit. Dia juga pada awalnya menyakini bahwa untuk berbuat seseuatu hal
jangan setengah-setengah dengan contoh. Yaitu apabila kita sudah memasuki dunia
koperasi kita harus benar-benar ikhlas yaitu mementingkan kepentingan bersama,
bukan kepetingan pribadi.