1.Pengertian Takdir
Takdir adalah suatu
peraturan yang tertentu yang telah dibuat oleh allah subhanahu wa ta’ala untuk
segala yang ada dalam alam semesta yang maujud ini.
Takdir di bagi menjadi 2:
1. takdir mualaq
2. Takdir Muallaq yaitu takdir yang dikatkan dengan
sesuatu yang lain. Takdir ini dapat diubah dan manusia diberi akal dan hati
nurani untuk memilihnya, karena pada prinsipnya dalan kehidupan ini, ada
sisi-sisi positif dan negatif yang akan selalu mengikuti perjalanan panjang
manusia. Sisi positif dan negatif tersebut disebut dengan takdir dalam kontek
takdir muallaq.
2. takdir mubram
Takdir Mubram yaitu takdir Allah yang tidak dapat diubah,
tidak dapat memilih serta tidak memiliki kemampuan untuk mengubahnya. Takdir
Mubram ini terdapat pada sunnatullah yang ada di alam raya ini. salah satu
contohnya adalah perjalanan matahari, bulan dan planet-planet lainnya sesuai
dengan ketentuan yang telah digariskan Allah. Oleh karena itu, sunnatullah
tersebut juga terbagi dua yaitu hukum-hukum kemasyarakatan dan hukum alam.
dalam AL-quran surat al- Fushilat ayat 11 dinyatakan bahwa sekali-kali
tidak akan pernah terjadi perubahan pada sunnatullah.
2. Perbedaan memehami
1. kaum ahlisunnah wal
jamaah
Berpendapat bahwa takdir itu bukanlah pemaksaan yang
dilaksanakan oleh allah ta’ala kepada hambaNya untuk mengikuti apa saja yang
telah digariskan menurut ketentuan dan keputusanNya. Padahal sebenarnya tidaklah
demikian.
Jadi yang benar adalah suatu
pemberitahuan menengenai telah diketahuinya oleh allah ta’ala perihal apa yang
ada dalam perbuatan setiap orang yang berupa apapun, dan allah membebaskan
manusia untuk memilih mana yang baik maupun yang buruk.
2. kaum jabariah
Berpendapat bahwa manusia itu adalah musayyar (mengikuti
apa-apa yang ia harus melakukannya sesuai dengan perintah), bukan mukhayyar
(diberi kebebasan memilih mana-mana yang hendak dikerjakannya sesuai dengan
kehendak hatinya)
3. kaum mu’tazilah dan
imamiyah
Berpendapat bahwa manusia itu adalah bukannya musayyar (mengikuti apa-apa yang ia harus
melakukannya sesuai dengan perintah), bukan mukhayyar (diberi kebebasan memilih
mana-mana yang hendak dikerjakannya sesuai dengan kehendak hatinya) semata-mata
dengan iradah dan kemauannya.
4. kaum asy’ari
Berpendapat bahwa manusia hanyalah sebagai pelaku saja dari
amalan-amalanya itu.
3.Sikap
mukmin terhadap takdir
1. mengimaninya dengan yaqin
karna akan memberikan pelajaran kepada manusia bahwa segala sesuatu yang ada
dalam alam semesta ini hanyalah berjalan sesuai dengan kebijaksanaan yang telah
digariskan oleh allah ta’ala.
Kesimpulan
Kehendak manusia itu tidak
akan tercapai melainkan harus mengikuti salah satu dari dua jalan yang sudah di
tentukan oleh kehendak dan iradah allah ta’ala. Namun demikian allah ta’ala
tetap berkehendak agar manusia itu memilih salah satu diantara dua jalan yang
masing-masing itu boleh dengan sesuka hatinya ditempuh dan dilalui yaitu jalan
ptunjuk dan jalan sesat.
Sumber :
Kitab aqidah islam
Karangan
sayyid sabiq (guru besar universitas al-azhar)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar