PEMBUKA

SELAMAT DATANG DI BLOG SAYA..
SEMOGA APA YANG SAYA TULIS INI DAPAT BERMANFAAT BAGI ANDA..
SELAMAT MEMBACA

Minggu, 20 November 2011

tugas Lab SI



LAPORAN LAB SISTEM INFORMASI
LAPORAN AKHIR
UNIVRSITAS GUNADARMA

NAMA                     : kharistiawan fajar resqi
NPM                        : 13211973
KELAS                     : 1ea25
KP                            :
TUTOR                    :
                                                                                                                       
                                                                                                                             PARAF ASISTEN




                                                                                                             (                                            )




Bagaimana kita bisa memasui command prompt,.? Tanpa tahu cara membuka command prompt tersebut
Nah di sini saya akan menjelaskan cara membuka command prompt  tersebut :

Yang pertama adalah klik gambar windowsnya maka akan keluar seperti ini..
  



















Setelah keluar gambar yang d atas maka kita pilih command prompt tersebut, setelah itu.
Maka akan keluar gmbar seperti ini 
 




Baru dah, kita memulai cara membuat struktur jurusan yang ada di UNIVERSITAS GUNADARMA
Cara membuat struktur jurusan di UNIVERSITAS GUNADARMA
1. ketik D: untuk memulai dari directory yang baru
2. ketik md UNIVERSITAS GUNADARMA untuk menaruh folder  gunadarma di directory D
3. ketik cd UNIVERSITAS GUNADARMA untuk memasuki foldernya
4.setelah masuk fodernya ketik md “FIKOM” “FE” “FTI”
Maka gambarnya akan seperti ini :



 







 5.setelah itu pilih satu untuk yang ingin di masukan duluan,  kalo saya memulai dari FILKOM..
6. ketik cd FILKOM untuk memasuki fodernya, setelah masuk
7. ketik md “ SISTEM INFORMASI” “SISTEM KOMPUTER”
8.setelah itu pilih satu untuk yang ingin di masukan duluan, kalo saya memulai dari  SISTEM INFORMASI
9. ketik cd SISTEM INFORMASI untuk memasuki foldernya, setelah itu ketik md  “4KA20” 
Maka gambarnya akan seperti ini :





 10. lalu untuk kembali lagi ke FILKOM, ketik cd.. 2x

11.setelah ke FILKOM, ketik cd SISTEM KOMPUTER
12. lalu ketik md “4KB20” maka selasailah jurusan FILKOM.
Maka gambarnya akan seperti ini :





13. setelah FIKOM selanjutnya yaitu FE
14. untuk memasuki FE , ketik cd.. untuk kembali ke UNIVERSITAS GUNADARMA
15. lalu ketik cd FE untuk memasuki folder FE
16. selah masuk FE, ketik md “MANAJEMEN” “AKUTANSI”
17. setelah itu pilih satu untuk yang ingin di masukan duluan, kalo saya memulai dari  MANAJEMEN
18. ketik cd MANAJEMEN untuk memasuki foldernya, setelah itu ketik md  “1EA25”



Maka gambarnya akan seperti ini :




19. lalu untuk kembali lagi ke FE, ketik cd.. 2x
20.setelah ke FE, ketik cd AKUTANSI
21. lalu ketik md “1EB25” maka selasailah jurusan FE.
Maka gambarnya akan seperti ini :
 



22. setelah FE selanjutnya yaitu FTI
23. untuk memasuki FTI, ketik cd..  untuk kembali ke UNIVERSITAS GUNADARMA
24. lalu ketik cd FTI untuk memasuki folder FTI
25. selah masuk FTI, ketik md “TEKNIK INFORMATIKA” “TEKNIK ELEKTRO”
26. setelah itu pilih satu untuk yang ingin di masukan duluan, kalo saya memulai dari  TEKNIK INFORMATIKA
27. ketik cd TEKNIK INFORMATIKA untuk memasuki foldernya, setelah itu ketik md  “4IA20”

Maka gambarnya akan seperti ini :







28. lalu untuk kembali lagi ke FTI, ketik cd..
29.setelah ke FTI, ketik cd TEKNIK ELEKTRO
30. lalu ketik md “4IB20” maka selasailah jurusan FTI.
Maka gambarnya akan seperti ini :







31. setelah FIKOM,FE FTI selesai maka ketik cd\ untuk kembali ke directory
32. setelah kembali ke directory, ketiklah TREE.. 

Maka gambarnya akan seperti ini :









Sabtu, 19 November 2011

indonesia

Tempel Erat RI, AS 'Guyur' Bantuan 
Wahyu Daniel - detikFinance



Foto: Reuters

Berdasarkan data dari kedutaan Besar AS untuk Indonesia yang dikutip, Sabtu (19/11/2011), saat ini AS merupakan pemasok utama peralatan pesawat dan transportasi kereta api ke Indonesia dan juga peralatan sektor energi.

Ekspor komoditas agrukultur AS ke Indonesia selama 2011 ini dikatakan mencapai US$ 3 miliar, naik 53% dari tahun lalu. Tahun ini berbagai perusahaan asal AS juga berencana untuk membangun atau memperluas pabriknya di Indonesia dengan nilai investasi lebih dari US$ 450 juta.

AS juga terus mempererat kerjasamanya di bidang perdagangan dan investasi ke Indonesia di bidang farmasi, agrikultur, dan energi.

Kemudian, pemerintah AS juga melakukan misi pendidikan dengan melibatkan 56 perguruan tinggi di AS dan departemen agrikultur AS dengan tujuan meningkatkan kerjasama perdagangan dengan Indonesia.

Di sektor kewirausahaan, AS juga menyatakan telah mengajak pengusaha Indonesia untuk ikut dalam program-program kewirausahaan global yang diadakan oleh AS.

AS juga menyatakan telah membantu investasi di sektor energi di Indonesia, termasuk pengembangan listrik panas bumi di 6 lokasi di Indonesia.

Selain itu, pihak Kedubes AS menyatakan pemerintah AS telah memberikan hibah senilai US$ 593 ribu kepada PT kereta Api Indonesia untuk pengembangan transportasi ini. Khususnya untuk memperbaharui sistem sinyal dan telekomunikasi kereta api.
(dnl/dnl)


www.detik.com

Rabu, 16 November 2011

AGAMA ISLAM


Perkelahian Yang Menyebabkan Masuk Neraka



عَنْ الْأَحْنَفِ بْنِ قَيْسٍ قَالَ : ذَهَبْتُ لِأَنْصُرَ هَذَا الرَّجُلَ فَلَقِيَنِي أَبُو بَكْرَةَ فَقَالَ أَيْنَ تُرِيدُ قُلْتُ أَنْصُرُ هَذَا الرَّجُلَ قَالَ ارْجِعْ فَإِنِّي سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ: إِذَا الْتَقَى الْمُسْلِمَانِ، بِسَيْفَيْهِمَا، فَالْقَاتِلُ، وَالْمَقْتُولُ، فِي النَّارِ، قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ هَذَا الْقَاتِلُ فَمَا بَالُ الْمَقْتُولِ؟ : قَالَ إِنَّهُ كَانَ حَرِيصًا عَلَى قَتْلِ صَاحِبِهِ
(صحيح البخاري)
Berkata Ahnaf bin Qeis ra: Aku berangkat (dengan pedang terhunus) untuk menolong seseorang, lalu kutemu Abu Bakrah ra berkata: kau akan kemana?, kujawab: ingin menolong pria itu..!, maka berkata Abu Bakrah ra: Pulanglah..!, aku mendengar Rasul saw bersabda: “Jika berkelahi dua kelompok muslimin dengan senjata mereka, maka yang membunuh dan yang dibunuh masuk neraka”. Lalu kubertanya: Wahai Rasulullah (SAW), aku mengerti kalau yang membunuh masuk neraka, tapi apa salahnya yang dibunuh (masuk neraka pula)?, sabda Rasul SAW: “Karena sebelum ia terbunuh ia sudah siap (menghunus pedang) untuk membunuh temannya itu”(Shahih Bukhari)
Image
حَمْدًا لِرَبٍّ خَصَّنَا بِمُحَمَّدٍ وَأَنْقَذَنَا مِنْ ظُلْمَةِ اْلجَهْلِ وَالدَّيَاجِرِ اَلْحَمْدُلِلَّهِ الَّذِيْ هَدَانَا بِعَبْدِهِ اْلمُخْتَارِ مَنْ دَعَانَا إِلَيْهِ بِاْلإِذْنِ وَقَدْ نَادَانَا لَبَّيْكَ يَا مَنْ دَلَّنَا وَحَدَانَا صَلَّى اللهُ وَسَلَّمَ وَبـَارَكَ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ اَلْحَمْدُلِلّهِ الَّذِي جَمَعَنَا فِي هَذَا الْمَجْمَعِ اْلكَرِيْمِ وَفِي الْجَلْسَةِ الْعَظِيْمَةِ نَوَّرَ اللهُ قُلُوْبَنَا وَإِيَّاكُمْ بِنُوْرِ مَحَبَّةِ اللهِ وَرَسُوْلِهِ وَخِدْمَةِ اللهِ وَرَسُوْلِهِ وَاْلعَمَلِ بِشَرِيْعَةِ وَسُنَّةِ رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وآلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ.
Limpahan puji kehadirat Allah subhanahu wata’ala Yang Maha Luhur, Yang Maha melimpahkan hidayah kepada hamba-hamba-Nya, Yang Maha menenangkan jiwa dengan mengingat dan menyebut nama-Nya, sebagaimana firman Allah subhanahu wata’ala :
الَّذِينَ آَمَنُوا وَتَطْمَئِنُّ قُلُوبُهُمْ بِذِكْرِ اللَّهِ أَلَا بِذِكْرِ اللَّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ
( الرعد : 28 )
“(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram”. ( QS. Ar Ra’d : 28 )
Jika banyak orang yang tidak mengingat Allah, maka akan semakin banyak pula hati yang tidak merasa tenang, sehingga semakin banyak terjadi keributan, semakin banyak terjadi tawuran, semakin banyak terjadi perkelahian dan perselisihan karena sedikit dalam mengingat Allah subhanahu wata’ala. Kita ketahui bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam adalah makhluk yang paling berani namun beliau juga adalah makhluk yang paling berlemah lembut, baik kepada teman atau kepada musuh sekalipun, bahkan kepada hewan dan tumbuhan. Sebagaimana beliau shallallahu ‘alaihi wasallam telah bersabda diriwayatkan di dalam Shahih Al Bukhari, yaitu hadits yang kita baca tadi dimana ketika Ahnaf bin Kais RA menghunus senjatanya, kemudian Abu Bakrah bertanya kepadanya akan pergi kemana dia, maka ia menjawab bahwa ia akan pergi untuk membantu temannya yang sedang dalam permasalahan (perkelahian), maka Abu Bakrah berkata : “pulanglah engkau dan janganlah kau mengikuti mereka, karena aku telah mendengar sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bahwa jika dua orang atau dua kelompok muslim saling beradu dengan senjata, maka yang terbunuh dan yang membunuh keduanya sama-sama akan masuk neraka, kemudian aku berkata kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam : “ Wahai Rasulullah, orang yang membunuh wajar jika masuk neraka namun bagaimana dengan yang dibunuh?”, maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menjawab: “karena orang yang telah dibunuh itu jika tidak dibunuh maka ia juga akan berusaha untuk membunuh lawannya”. Maka pembunuh dan yang dibunuh keduanya sama-sama di dalam neraka, oleh karena itu jangan memilih kedua-duanya. Jika melihat ada perkelahian maka segera mundur dan laporkan pada aparat keamanan yang berwenang, tetapi jika kedatanganmu dalam perkelahian itu akan meredam dan menghentikan perkelahian tersebut maka datangilah, namun jika tidak demikian maka jangan pula ikut menyaksikan. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda riwayat Shahih Al Bukhari :
لَا يُشِيرُ أَحَدُكُمْ إِلَى أَخِيهِ بِالسِّلاحِ ، فَإِنَّهُ لا يَدْرِي أَحَدُكُمْ لَعَلَّ الشَّيْطَانَ أَنْ يَنْزِعَ فِي يَدِهِ ، فَيَقَعَ فِي حُفْرَةٍ مِنَ النَّارِ
“Janganlah seseorang diantara kalian mengacungkan senjata kepada saudaranya, karena sesungguhnya kalian tidak tau bisa jadi syaithan merenggut (nyawanya) melalui tangannya sehingga mengakibatkannya masuk ke lubang api neraka”
Maka janganlah seeorang diantara kalian mengacungkan senjata kepada muslim yang lain, karena terkadang tanpa disadari syaithan akan membimbing tangannya sehingga ia melukainya atau bahkan membunuhnya, sehingga hal itu menjatuhkannya ke dalam api neraka. Sehingga diriwayatkan dalam Shahih Al Bukhari bahwa Rasulullah melarang untuk menghunuskan pedang atau mengeluarkan anak panah dari busurnya di masjid-masjid atau di pasar karena khawatir akan melukai orang lain, seperti itulah perhatian Rasulullah dalam menjaga kedamaian. Maka kita sesama muslim janganlah saling hantam satu sama lain karena musuh-musuh kita akan mentertawakannya. Dan sebagai warga yang baik, tidaklah salah jika membela temannya yang terdhalimi, namun cara membelanya lah yang perlu kita benahi.
Hadirin hadirat yang dimuliakan Allah
Hakikat kehidupan ini adalah kematian dan sesudahnya, dan hakikat orang yang paling berani adalah orang yang bisa menahan hawa nafsunya, dan orang yang selalu bersabar dan bersabar dialah orang yang paling berbahaya jika ia telah marah, karena jika ia adalah seorang yang sabar maka Allah akan turut marah dengan kemarahannya, dan jika Allah telah murka maka tidak akan ada yang bisa menahan kemurkaan itu. Dijelaskan oleh para salafusshalih bahwa api neraka bukanlah tempat kemurkaan Allah, karena api neraka yang begitu dahsyat itu pun tidak akan mampu menampung kemurkaan Allah subhanahu wata’ala bahkan ia akan hancur dan lebur jika ia menampung kemurkaan Allah yang hakiki, namun neraka hanyalah tempat untuk hamba-hamba Allah yang dimurkai. Maka dalam kehidupan ini kita harus melewati banyak pintu ibadah, adapun salah satu pintu ibadah yang sangat mulia adalah berbakti kepada orang tua. Diriwayatkan dalam kitab Adabul Mufrad oleh Al Imam Al Bukhari bahwa seseorang datang kepada sayyidina Abdullah bin Abbas RadhiyaAllahu ‘anhuma dan mengadukan bahwa ia telah banyak berbuat dosa dan kesalahan, maka ia bertanya apakah yang dapat ia lakukan sebagai penghapus dosa-dosa itu, kemudian sayyidina Abdullah bin Abbas Ra berkata: “apakah ibumu masih hidup”?, namun ternyata ibunya telah wafat, maka sayyidina Abdullah bin Abbas berkata : “perbanyaklah bertobat dan berdoa kepada Allah”, maka setelah orang itu pergi, seseorang bertanya kepada sayyidina Abdullah bin Abbas RA akan pertanyaan beliau tentang ibu orang tadi, apa kaitannya antara dosanya dengan ibunya, maka sayyidina Abdullah bin Abbas RA berkata : “tidak aku temukan amalan yang lebih cepat mengakibatkan seseorang untuk mendapat ridha Allah dan pengampunan-Nya kecuali berbakti kepada orang tua”. Dijelaskan oleh sayyidina Abdullah Ibn Abbas RA bahwa jika seseorang mempunyai kedua orang tua maka ia telah mempunyai dua pintu sorga, dan jika kedua orang tua itu ridha kepadanya maka kedua pintu sorga itu terbuka untuknya, namun jika salah satu dari keduanya murka kepadanya maka kedua pintu sorga itu tidak akan dibuka oleh Allah bahkan Allah akan murka dan kemurkaan itu tidak akan hilang jika orang tua tetap murka. Diriwayatkan pula dari sayyidina Abdullah bin Abbas RA, bahwa ketika kedua orang tua atau salah satunya menangis sedih atau kecewa karena perbuatan anaknya, maka di saat seperti itu Allah subhanahu wata’ala sangat murka. Diriwayatkan dalam Adabul Mufrad bahwa ketika salah seorang sahabat bertanya kepada sayyidina Abdullah bin Umar RA tentang bagaimana agar cepat masuk sorga, maka sayyidina Abdullah bin Umar RA menjawab yaitu dengan berlemah lembut kepada ibu, dan memberikan apa yang ia sukai, itulah cara agar masuk sorga dengan mudah.


www.majelisrasulullah.org

AGAMA ISLAM


Amal Yang Lebih Afdhal


قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : مَاالْعَمَلُ فِي أَيَّامٍ أَفْضَلَ مِنْهَا فِي هذه قَالُوْا: وَلاَ الْجِهَادُ فِي سَبِيْلِ اللهِ؟ قَالَ: وَلاَ الْجِهَادُ، إِلاَّ رَجُلٌ خَرَجَ يُخَاطِرُ بِنَفْسِهِ وَمَالِهِ فَلَمْ يَرْجِعْ بِشَيْءٍ.
( صحيح البخاري)
Sabda Rasulullah SAW: “Tiada amal yang lebih afdhal (pahalanya) daripada hari-hari ini” para sahabat bertanya: walaupun Jihad?, Rasul SAW bersabda: “Walau Jihad, kecuali ia keluar dengan diri dan semua hartanya, dan tak kembali keduanya” (Shahih Bukhari)
ImageAssalamu’alaikum warahamatullahi wabarakatuh
حَمْدًا لِرَبٍّ خَصَّنَا بِمُحَمَّدٍ وَأَنْقَذَنَا مِنْ ظُلْمَةِ اْلجَهْلِ وَالدَّيَاجِرِ اَلْحَمْدُلِلَّهِ الَّذِيْ هَدَانَا بِعَبْدِهِ اْلمُخْتَارِ مَنْ دَعَانَا إِلَيْهِ بِاْلإِذْنِ وَقَدْ نَادَانَا لَبَّيْكَ يَا مَنْ دَلَّنَا وَحَدَانَا صَلَّى اللهُ وَسَلَّمَ وَبـَارَكَ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ اَلْحَمْدُلِلّهِ الَّذِي جَمَعَنَا فِي هَذَا الْمَجْمَعِ اْلكَرِيْمِ وَفِي الْجَلْسَةِ الْعَظِيْمَةِ نَوَّرَ اللهُ قُلُوْبَنَا وَإِيَّاكُمْ بِنُوْرِ مَحَبَّةِ اللهِ وَرَسُوْلِهِ وَخِدْمَةِ اللهِ وَرَسُوْلِهِ وَاْلعَمَلِ بِشَرِيْعَةِ وَسُنَّةِ رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وآلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ.
Limpahan puji kehadirat Allah subhanahu wata’ala Yang Maha Luhur, Yang Maha melimpahkan kepada kita rahasia keluhuran-Nya di setiap waktu dan kejap, Yang selalu melimpahkan kebahagiaan kepada kita tiada pernah terputus, dan tidak ada satu hamba pun yang terputus darinya pemberian kebahagiaan dari Allah subhanahu wata’ala, walaupun diantara mereka ada yang bagiannya dilebihkan dari yang lainnya, namun tidak satu pun hamba Allah yang dicabut seluruh kebahagiaan atau pemberiannya, kecuali hanya sebagian kecil saja yang mungkin masih ditahan oleh Allah subhanahu wata’ala untuk sementara waktu, namun masih banyak kebahagiaan yang terus ada pada seorang hamba tanpa ia sadari. Tidak ada yang memberi kita anugerah yang besar dan mulia seperti anugerah yang telah diberikan oleh Allah subhanahu wata’ala, dan tidak ada juga yang mampu menyiapkan kebahagiaan yang kekal setelah kematian kecuali Allah subhanahu wata’ala.
Di hari keempat di bulan Dzulhijjah yang merupakan salah satu dari 10 hari yang luhur, yang mana para ulama’ telah menjelaskan makna firman Allah subhanahu wata’ala :
وَالْفَجْرِ ، وَلَيَالٍ عَشْرٍ ، وَالشَّفْعِ وَالْوَتْرِ
( الفجر : 1-3 )
“ Demi fajar, dan malam yang sepuluh, dan yang genap dan yang ganjil (Qs. Al Fajr : 1-3 )
Ayat ini ( والفجر ) menjelaskan akan kemuliaan pagi hari Idul Adha, yaitu hari penyembelihan hewan kurban. Kemudian ayat (وليال عشر ) yang dimaksud adalah malam 1 Dzulhijjah hingga malam 10 Dzulhijjah. Maka dalam 10 hari tersebut tidak ada amal perbuatan yang lebih utama daripada hari-hari tersebut, sebagaimana hadits yang tadi kita baca. Al Imam Ibn Hajar Al Astqalani menjelaskan makna hadits tersebut adalah kemuliaan pada 10 hari Dzulhijjah yaitu tanggal 1 sampai 10 Dzulhijjah, namun sebagian ulama’ mengatakan bahwa hari-hari tasyrik yaitu tanggal 11, 12, dan 13 Dzulhijjah termasuk dalam makna hadits tersebut. Maka seseorang yang beramal pada hari-hari tersebut sungguh pahalanya lebih besar daripada beramal di hari-hari yang lainnya, bahkan tidak ada pahala yang lebih besar daripada beramal di hari-hari tersebut. Hadits ini bersifat ‘aamun makhshush ( hadits umum namun mempunyai pengecualian ), bahwa ada waktu-waktu yang mulia seperti bulan Ramadhan, namun hadits ini menunjukkan kemuliaan 10 hari Dzulhijjah, dimana Allah subhaanahu wata’'ala melipatgandakan pahala setiap amal kebaikan manusia hingga 700 kali lipat bahkan lebih. Jadi orang yang beramal pada tanggal 1 hingga 10 Dzulhijjah minimal ia akan mendapatkan 700 kali lipat pahalanya, maka kehadiran kita di malam hari ini minimal seperti 700 kali hadir majelis seperti malam ini, dan yang berdoa di malam-malam tersebut maka minimal ia telah berdoa dengan 700 kali doa yang sama, begitu juga dengan amalan yang lainnya. Maka disunnahkan pada waktu-waktu tersebut untuk memperbanyak amal ibadah di siang hari atau di malam hari.
Diriwayatkan dalam Shahih Muslim bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda barangsiapa yang berpuasa di hari Arafah, yaitu tanggal 9 Dzulhijjah maka diampuni dosa setahun yang lalu dan dosa setahun yang akan datang. Sebagian riwayat mengatakan diampuni dosa dua tahun sebelumnya, namun dalam riwayat Shahih Muslim mengatakan bahwa akan diampuni dosa setahun sebelumnya dan setahun yang akan datang. Sungguh anugerah Allah subhanahu wata’ala terkadang tidak bisa kita renungkan dengan logika, bagaimana Allah akan mengampuni dosa-dosa yang akan datang? sehingga sebagian orang akan berpendapat bahwa ia bisa berbuat semaunya di tahun yang akan datang, namun tidak demikian karena jika seseorang telah berniat yang tidak baik dengan puasanya, maka di saat puasanya dipertimbangkan di hadapan Allah ia akan mendapatkan pertimbangan yang lain karena tujuan dari puasanya adalah untuk bermaksiat di hari-hari berikutnya, maka perhitungan di hadapan Allah akan berbeda, namun jika berpuasa dengan niat ikhlas karena Allah subhanahu wata’'ala, maka Allah mampu untuk memberi lebih dari setahun yang akan datang. Jika Allah subhanahu wata’ala memberinya husnul khatimah dan dibebaskan dari api neraka, maka jauh sebelum ia wafat telah diampuni oleh Allah subhanahu wata’ala. Demikianlah Allah subhanahu wata’ala terus menyeru kita untuk selalu berbuat baik dan mendekat kepada-Nya.
Mengenai masalah kurban, telah diriwayatkan dalam Shahih Muslim bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam ketika menyembelih hewan kurban beliau mengucapkan:
اَللَّهُمَّ تَقَبَّلْ مِنْ مُحَمَّدٍ وَآلِ مُحَمَّدٍ وَمِنْ أُمَّةِ مُحَمَّدٍ
“ Ya Allah, terimalah (kurban) ini dari Muhammad dan keluarga Muhammad dan dari ummat Muhammad “
Al Imam An Nawawi berkata di dalam Syarh An Nawawiyah ‘alaa Shahih Muslim bahwa hadits ini menunjukkan bahwa pahala kurban nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam sampai untuk seluruh ummatnya yang ketika itu masih hidup atau yang telah wafat bahkan yang saat itu belum lahir hingga di akhir zaman. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam sangat memperhatikan ummatnya sehingga ketika berkurban pun beliau tetap teringat kepada ummatnya. Oleh sebab itu Al Imam Abu Abbas Muhammad bin Ishaq As Tsaqafi telah menyembelih 12.000 ekor kambing yang pahalnya dihadiahkan untuk rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam , kemudian beliau mengkhatamkan Al qur’an 12.000 kali dan pahalanya dihadiahkan untuk Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. Demikian cinta mereka para shalihin kepada sayyidina Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam, semoga kita termasuk dalam kelompok pecinta Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, meskipun kita tidak bisa mengikuti amal perbuatan yang telah mereka lakukan akan tetapi seseorang akan bersama dengan orang yang dicintainya, maka jika mencintai mereka kelak kita akan bersama mereka, sebagaimana sabda nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam :
اَلْمَرْءُ مَعَ مَنْ أَحَبَّ
“Seseorang bersama orang yang dicintainya”
Di bulan yang mulia ini, selayaknya kita memperbanyak amal baik terlebih sebelum kita melewati hari Idul Adha. Adapun diantara amalan yang telah kita kenal di hari-hari tersebut adalah “Takbir”, dimana takbiran mulai boleh dilakukan mulai terbitnya fajar di hari Arafah, namun takbirnya hanya terbatas setiap selesai melakukan shalat, dan ketika terbenam matahari di hari Arafah maka takbiran boleh dilakukan terus menerus tanpa berhenti hingga selesai shalat Idul Adha, dan setelah waktu itu masih tetap boleh bertakbir namun terikat setiap selesai melakukan shalat saja hingga terbenamnya matahari pada tanggal 13 Dzulhijjah, demikian yang terdapat dalam madzhab Syafi’i.
Hadirin hadirat yang dimuliakan Allah
Allah subhanahu wata’ala berfirman:
فَأَمَّا الْإِنْسَانُ إِذَا مَا ابْتَلَاهُ رَبُّهُ فَأَكْرَمَهُ وَنَعَّمَهُ فَيَقُولُ رَبِّي أَكْرَمَنِ ، وَأَمَّا إِذَا مَا ابْتَلَاهُ فَقَدَرَ عَلَيْهِ رِزْقَهُ فَيَقُولُ رَبِّي أَهَانَنِ
( الفجر: 15- 16 )
“Adapun manusia apabila Rabbnya mengujinya lalu dimuliakan-Nya dan diberi-Nya kesenangan, maka dia berkata: "Rabbku telah memuliakanku". Adapun bila Rabbnya mengujinya lalu membatasi rezkinya maka dia berkata: "Rabbku menghinakanku”. ( QS. Al Fajr: 15-16 )
Tabiat manusia ketika ia diberi kenikmatan dengan rizki yang banyak oleh Allah maka ia akan memuji Allah, dengan berkata : “Allah Maha Dermawan”, namun ketika Allah memberinya rizki yang sedikit maka ia berkata : “Allah telah menghinakan aku”, demikianlah keadaan manusia. Maka di hari-hari ini kita memperbanyak doa dan lebih lagi memahami makna keindahan dan kelembutan Allah subhanahu wata’'ala kepada kita. Sebagaimana kita ketahui kelembutan Allah dibalik ketentuan yang secara dhahir sangat menyakitkan yang telah menimpa sayyidah Hajar As wanita yang shalihah, istri nabi Ibrahim As. Ketika Allah memerintahkan nabi Ibrahim As untuk meninggalkan sayyidah Hajar di sebuah padang pasir yang sangat tandus yang tidak ada penghuni dan tidak pula ada tempat untuk berteduh, di tempat itu sayyidah Hajar dan putranya sayyidina Ismail ditinggalkan oleh nabi Ibrahim As dengan meninggalkan bekal beberapa kurma dan air untuk mereka. Maka sayyidah Hajar berkata : “wahai Ibrahim, kemana kau akan pergi apakah kau akan meninggalkan kami di lembah ini?”, namun nabi Ibrahim tidak menjawab, maka sayyidah Hajar terus mengejarnya dan kembali bertanya namun nabi Ibrahim tetap tidak menjawab, dan yang ketiga kalinya sayyidah Hajar bertanya: “Wahai Ibrahim, apakah Allah yang telah memerintahkan hal ini?”, kemudian nabi Ibrahim menjawab : “ iya betul, Allah Yang telah memerintahkan ku untuk meninggalkan kalian di tempat ini”. Bagaimana jawaban wanita shalihah itu setelah mendengar perkataan nabi Ibrahim As, jawaban yang sangat agung yang menjadikan ribuan pintu rahmat Allah subhanahu wata’ala terbuka hingga akhir zaman, sayyidah Hajar berkata : “Jika demikian sungguh Allah tidak akan mengecewakan kita”. Setelah beberapa waktu dan persediaan makanan dan minuman yang telah ditinggalakan nabi Ibrahim untuk mereka mulai habis, sayyidah Hajar mulai merasa bingung karena anaknya nabi Isma’il mulai menangis merasa kehausan dan kelaparan. Maka sayyidah Hajar mulai naik ke bukit Shafa untuk mencari air atau menemukan kafilah yang sedang lewat di tempat itu, kemudian turun dari bukit Shafa dan naik ke bukit Marwa namun tetap tidak menemukan apa yang ia harapkan. Sayyidah Hajar terus menaiki bukit Shafa dan Marwa, hingga kali yang ketujuh di bukit Marwa ia bertemu dengan malaikat Jibril As, yang kemudian malaikat Jibril menghentakkan kakinya lalu memancarlah air yang kemudian disebut dengan Air Zamzam, maka saat itu sayyidah Hajar berteriak dengan mengucapkan “Zam Zam ( berkumpullah, berkumpullah)”, kemudian beliau membuatkan semacam kolam untuk menampung agar air tersebut tidak tumpah kemana-mana, sehingga Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda ketika menceritakan kisah ini:
رَحِمَ اللهُ أُمَّ إِسْمَاعِيْلَ
“Allah melimpahkan rahmat kepada ibu Isma’il”
Karena jika sayyidah Hajar membiarkan air itu memancar begitu saja, maka Makkah akan menjadi danau yang digenangi air zam zam. Kemudian sayyidah Hajar meminum air itu yang rasanya sangat nikmat dan berbeda dengan semua air yang ada di dunia, dimana air itu tidak hanya menghilangkan haus tetapi juga menghilangkan lapar, dan kandungan zat yang ada dalam air zam zam belum pernah ditemukan di semua air yang ada di dunia ini. Setelah sayyidah Hajar minum dan kemudian memberi minum anaknya nabi Ismail As, beliau duduk dan tidak tau apa yang harus dilakukan. Beberapa lama kemudian lewatlah kafilah di tempat itu dan mereka melihat ada burung di sekitar tempat itu, puluhan tahun mereka melewati tempat itu namun tidak pernah mereka mendapati burung disana yang mana yang hal itu menunjukkan bahwa ada air di tempat tersebut, kemudian mereka mulai mencari sumber air tersebut lalu mereka menemukan seorang wanita yang sedang memeluk putranya di sebelah pancaran air itu. Maka setelah meminta izin kepada sayyidah Hajar mereka dan hewan-hewan mereka minum dari air itu, namun air itu terus memancar tiada hentinya. Kemudian mereka menjadikan tempat itu sebagai tempat bersinggah lalu mereka membangun perkemahan yang akhirnya tempat itu menjadi sebuah perkampungan, demikianlah sejarah kota Makkah, buah dari kesabaran sayyidah Hajar As. Kota Makkah berasal dari kalimat Bakkah yang memiliki banyak arti yang diantaranya berarti tangisan, yaitu tangisan sayyidah Hajar As yang saat itu berdoa kepada Allah, adapun makna yang kedua adalah kota tangisan karena Makkah adalah tempat paling banyak orang menangis, diantaranya ketika orang mengunjungi Makkah ia akan menangis ketika melihat Ka’'bah. Demikian perbuatan mulia dari seorang wanita shalihah yang bersabar atas takdir Allah subhanahu wata’ala.
Hadirin hadirat yang dimuliakan Allah
Ibadah Haji atau Umrah merupakan gambaran perbuatan yang telah dilakukan oleh ummat-ummat sebelum kita, namun Allah subhanahu wata’'ala tidak melewatkannya begitu saja dengan menjadikan pahalanya hanya untuk ummat terdahulu saja, akan tetapi Allah subhanahu wata’'ala menjadikan kita untuk bisa mendapatkan sekilas keberkahan daripada perbuatan-perbuatan mereka di masa lalu. Dimana saat ini kita tidak akan mampu jika kita diperintah untuk menyembelih anak kita sendiri, namun sebagai penggantinya kita disunnahkan untuk menyembelih kurban agar kita mendapatkan bagian keberkahan dari ketakwaan nabi Ibrahim As ketika diperintah oleh Allah untuk menyembelih anaknya. Begitu pula sebagaimana kita tidak akan mampu jika kita ditinggal di padang pasir yang sangat tandus tidak ada kehidupan disana seperti sayyidah Hajar dan nabi Ismail, namun Allah mensyari’atkan kepada ummat Islam untuk melintasi langkah-langkah sayyidah Hajar diantara bukit Shafa dan Marwa ketika mencari air, yang kita kenal dengan sa’'i , hal ini agar kita mendapatkan bagian keberkahan dari perbuatan sayyidah Hajar As dan kesabarannya akan takdir Allah subhanahu wata’ala. Begitu pula sebagaimana kita tidak mendapatkan bagian pahala untuk turut membangun Ka’'bah yang telah runtuh di masa Nabi Ibrahim As, yang kemudian Allah memerintahkan untuk dibangun kembali, sebagai gantinya Allah subhanahu wata’ala mensyari’atkan kepada kita untuk melakukan thawaf, karena setelah selesai membangun Ka’'bah, nabi Ibrahim dan nabi Isma’il mengitari Ka’'bah sebanyak 7 kali, maka ketika kita melakukan thawaf berarti kita telah mengikuti langkah mereka sehingga kita mendapatkan bagian keberkahan dari perbuatan mereka. Demikian banyak hal-hal luhur yang diperbuat oleh para nabi terdahulu kemudian Allah perintahkan kepada ummat nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam untuk diikutinya agar mendapatkan bagian dari keberkahan tersebut.
Seluruh kemuliaan yang Allah tumpahkan di permukaan bumi dalam kehidupan di dunia ini telah Allah siapkan pada sosok sayyidina Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam. Diantaranya adalah indahnya akhlak Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dalam bermasyarakat, beliau shallallahu ‘alaihi wasallam adalah panutan tunggal dan panutan utama dalam kehidupan bermasyarakat dan dalam kehidupan kita sehari-hari. Dimana beliau shallallahu ‘alaihi wasallam sangat menyukai orang-orang yang memuliakan tetangganya, dan meremehkan tetangga merupakan hal yang sangat berbahaya dan tidak disukai oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, diriwayatkan oleh Al Imam Al Bukhari dalam kitab Adabul Mufrad :
لَيْسَ الْمُؤْمِنُ الَّذِي يَشْبَعُ وَجَارُهُ جَائِعٌ
“Bukanlah seseorang yang sempurna imannya orang yang kenyang sementara tetangganya kelaparan.”
Bahkan rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam banyak menyampaikan banyak hadits dalam Shahihul Bukhari dan Shahih Muslim tentang adab dan mu’'amalah terhadap tetanggga. Disebutkan dalam kitab Adabul Mufrad dimana Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam memerintahkan kepada istrinya untuk membagikan makanan kepada tetangganya, dan di saat itu tetangga yang terdekat dari pintu rumah beliau adalah orang yahudi, maka rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bertanya kepada istrinya : “apakah sudah kau berikan bagian untuk tetangga kita”, maka istri beliau menjawab : “belum wahai rasulullah, karena dia adalah seorang yahudi”, maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam untuk memberikan bagian itu meskipun dia seorang yahudi, karena ia adalah tetangga beliau shallallahu ‘alaihi wasallam, demikian akhlak luhur sayyidina Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam. Diriwayatkan pula ketika salah seorang datang kepada rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dan mengadukan kepada beliau bahwa ia diganggu oleh tetangganya, maka Rasulullah memerintahkan kepada orang itu untuk mengeluarkan barang-barangnya dan meletakkannya di jalan agar orang-orang yang lewat di jalan itu terganggu, maka ia pun melaksanakan perintah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dengan meletakkan barang-barangnya di jalan. Kemudian orang-orang yang lewat di jalan itu merasa terganggu dan semua orang yang lewat di jalan itu melaknat dan mencaci nya, maka Rasulullah berkata kepada orang itu : “Katakan kepada tetanggamu itu, bahwa seperti itulah yang diperbuat Allah kepadanya karena telah menyakiti tetangganya”. Maka orang yang mengganggu itu meminta maaf dan berjanji tidak akan lagi mengganggunya. Allah subhanahu wata’ala ingin menunjukkan bahwa orang yang mengganggu tetangganya, seperti itulah keadaannya dilaknat dan dicaci oleh orang lain, maka jika seseorang mengganggu tetangganya maka Allah yang melaknat orang tersebut.
Diriwayatkan oleh Al Imamul Bukhari bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dikabari tentang seorang wanita yang shalihah, yang banyak melakukan ibadah, banyak berpuasa di siang hari dan selalu melakukan qiyamul lail, namun ia sering membicarakan aib tetangganya dan menyakiti perasaan tetangganya, maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bahwa wanita itu tempatnya di neraka, karena dia tidak memuliakan tetangganya. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
مَنْ كَانَ يُؤمِنُ باللهِ واليَوْمِ الآخِرِ فَلْيُكْرِمْ جَارَهُ
“ Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan beriman pada hari akhir (kiamat) maka muliakanlah tetangganya”
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam adalah orang yang paling memuliakan tetanggannya, para sahabat berkata : “wahai Rasulullah, aku mempunyai dua orang tetangga, manakah yang harus aku dahulukan?”, maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda : “ tetangga yang paling dekat dengan pintu rumahmu”, indahnya budi pekerti sayyidina Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam.
Allah subhanahu wata’ala berfirman dalam hadits qudsi :
ياَدَاوُد لَوْ يَعْلَمُ الْمُدْبِرُوْنَ عَنِّيْ شَوْقِي لِعَوْدَتِهِمْ ، وَمَحَبَّتِيْ فِيْ تَوْبَتِهِمْ ، وَرَغْبَتِيْ فِي إِناَبَتِهِمْ لَطاَرُوْا شَوْقًا إِلَيَّ يَادَاوُد هَذِهِ رَغْبَتِيْ فِى الْمُدْبِرِيْنَ عَنِّي ، فَكَيْفَ تَكُوْنُ مَحَبَّتِيْ فِى الْمُقْبِلِيْنَ عَلَيَّ...؟
“Wahai Daud : Seandainya orang-orang yg berpaling dari-Ku mengetahui kerinduan-Ku atas kembalinya mereka, dan cinta-Ku akan taubatnya mereka, dan besarnya sambutanku atas kembalinya mereka pada keridhoan Ku, niscaya mereka akan terbang karena rindunya mereka kepada-Ku. Wahai Daud, demikianlah cinta-Ku kepada orang-orang yg berpaling dari Ku (jika mereka ingin kembali), maka bagaimanakah cinta-Ku kepada orang-orang yg datang (mencintai dan menjawab cinta Allah ) kepada-Ku?”
Kita berdzikir bersama dan berdoa kepada Allah subhanahu wata’ala semoga saudara saudari kita yang berangkat haji diberi keselamatan dan kemudahan dalam medan haji dan pulang dengan haji mabrur, amin. Wahai Allah, bukalah seluruh pintu kemuliaan Arafah, pintu kemuliaan Mina, bukalah seluruh pintu kemulian Shafa dan Marwa, Ya Allah bukalah seluruh pintu kemuliaan di Makkah dan Madinah, demi kemuliaan shahib Makkah dan Madinah, sayyidina Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam, demi kemuliaan sayyid Ad Dunya wal Akhirah sayyidina Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam. Ya Allah, kami tenggelamkan seluruh dosa-dosa kami dalam samudera pengampunan dan kasih sayang-Mu, dan kami titipkan sisa hidup kami dalam gerbang kelembutan dan kasih sayang-Mu…
فَقُوْلُوْا جَمِيْعًا

Ucapkanlah bersama-sama
يَا الله...يَا الله... ياَ الله.. ياَرَحْمَن يَارَحِيْم ...لاَإلهَ إلَّاالله...لاَ إلهَ إلاَّ اللهُ اْلعَظِيْمُ الْحَلِيْمُ...لاَ إِلهَ إِلَّا الله رَبُّ اْلعَرْشِ اْلعَظِيْمِ...لاَ إِلهَ إلَّا اللهُ رَبُّ السَّموَاتِ وَرَبُّ الْأَرْضِ وَرَبُّ اْلعَرْشِ اْلكَرِيْمِ...مُحَمَّدٌ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ،كَلِمَةٌ حَقٌّ عَلَيْهَا نَحْيَا وَعَلَيْهَا نَمُوتُ وَعَلَيْهَا نُبْعَثُ إِنْ شَاءَ اللهُ تَعَالَى مِنَ اْلأمِنِيْنَ.


www.majelisrasulullah.org

Selasa, 15 November 2011

TAKDIR


1.Pengertian Takdir
Takdir adalah suatu peraturan yang tertentu yang telah dibuat oleh allah subhanahu wa ta’ala untuk segala yang ada dalam alam semesta yang maujud ini.
Takdir di bagi menjadi 2:
1. takdir mualaq
            2. Takdir Muallaq yaitu takdir yang dikatkan dengan sesuatu yang lain. Takdir ini dapat diubah dan manusia diberi akal dan hati nurani untuk memilihnya, karena pada prinsipnya dalan kehidupan ini, ada sisi-sisi positif dan negatif yang akan selalu mengikuti perjalanan panjang manusia. Sisi positif dan negatif tersebut disebut dengan takdir dalam kontek takdir muallaq.

2. takdir mubram
            Takdir Mubram yaitu takdir Allah yang tidak dapat diubah, tidak dapat memilih serta tidak memiliki kemampuan untuk mengubahnya. Takdir Mubram ini terdapat pada sunnatullah yang ada di alam raya ini. salah satu contohnya adalah perjalanan matahari, bulan dan planet-planet lainnya sesuai dengan ketentuan yang telah digariskan Allah. Oleh karena itu, sunnatullah tersebut juga terbagi dua yaitu hukum-hukum kemasyarakatan dan hukum alam. dalam AL-quran surat al- Fushilat ayat 11 dinyatakan bahwa  sekali-kali tidak akan pernah terjadi perubahan pada sunnatullah.
2. Perbedaan memehami
1. kaum ahlisunnah wal jamaah
            Berpendapat bahwa takdir itu bukanlah pemaksaan yang dilaksanakan oleh allah ta’ala kepada hambaNya untuk mengikuti apa saja yang telah digariskan menurut ketentuan dan keputusanNya. Padahal sebenarnya tidaklah demikian.
Jadi yang benar adalah suatu pemberitahuan menengenai telah diketahuinya oleh allah ta’ala perihal apa yang ada dalam perbuatan setiap orang yang berupa apapun, dan allah membebaskan manusia untuk memilih mana yang baik maupun yang buruk.
2. kaum jabariah
            Berpendapat bahwa manusia itu adalah musayyar (mengikuti apa-apa yang ia harus melakukannya sesuai dengan perintah), bukan mukhayyar (diberi kebebasan memilih mana-mana yang hendak dikerjakannya sesuai dengan kehendak hatinya)




3. kaum mu’tazilah dan imamiyah
            Berpendapat bahwa manusia itu adalah  bukannya  musayyar (mengikuti apa-apa yang ia harus melakukannya sesuai dengan perintah), bukan mukhayyar (diberi kebebasan memilih mana-mana yang hendak dikerjakannya sesuai dengan kehendak hatinya) semata-mata dengan iradah dan kemauannya.
4. kaum asy’ari
            Berpendapat bahwa  manusia hanyalah sebagai pelaku saja dari amalan-amalanya itu.
3.Sikap mukmin terhadap takdir
1. mengimaninya dengan yaqin karna akan memberikan pelajaran kepada manusia bahwa segala sesuatu yang ada dalam alam semesta ini hanyalah berjalan sesuai dengan kebijaksanaan yang telah digariskan oleh allah ta’ala.


Kesimpulan
Kehendak manusia itu tidak akan tercapai melainkan harus mengikuti salah satu dari dua jalan yang sudah di tentukan oleh kehendak dan iradah allah ta’ala. Namun demikian allah ta’ala tetap berkehendak agar manusia itu memilih salah satu diantara dua jalan yang masing-masing itu boleh dengan sesuka hatinya ditempuh dan dilalui yaitu jalan ptunjuk dan jalan sesat.






Sumber :
Kitab aqidah islam
Karangan
 sayyid sabiq (guru besar universitas al-azhar)

Senin, 14 November 2011

BERITA INDONESIA

Budiman, Anggota DPR yang Masih Kredit Rumah & Suka Ngojek

 

Jakarta - Anggota DPR memang berpenghasilan besar, namun bukan berarti harus hidup mewah. Anggota Komisi II DPR dari Fraksi PDI Perjuangan, Budiman Sujatmiko, saat ini tengah menyicil rumah sederhana dan tak segan ngojek ke kantornya di Senayan.

"Tidak semua pejabat publik, misalnya anggota DPR hidup dalam kemewahan. Masih banyak menjalani hidup seperti umumnya. Jika sekarang saya sedang kredit rumah sederhana kan tidak bisa dikatakan hidup mewah?" tutur Budiman kepada wartawan, Senin (14/11/2011).

Budiman mengatakan, ia juha baru membeli mobil Toyota Innova dari gajinya sebagai anggota DPR beberapa bulan lalu. Mobil pertamanya semenjak menjadi pejabat publik pada 2009 inilah yang kerap ia gunakan untuk mengunjungi konstituen di daerah.

"Sebelumnya saya pakai mobil milik orang tua," ujar anggota DPR dari dapil Banyumas dan Cilacap ini.

Menurutnya, kepercayaan publik harus dibayar mahal dengan melaksanakan tugas sebaik-baiknya tanpa bergaya hidup mewah.

"Bagi saya bertambahnya otoritas publik atau kekuasaan yang saya miliki tidak harus mengubah gaya hidup saya. Saya justru melihatnya sebagai bertambahnya tanggungjawab. Salah satu tanggung jawab yang bertambah besar adalah keharusan bersikap peka dan empati terhadap keadaan sekeliling," tuturnya.

Kalau pun beruntung menjadi orang kaya, kata dia, tidaklah perlu memamerkan harta. Namun peka terhadap sesama rakyat Indonesia.

"Tentu saja, siapa pun tidak dilarang jadi kaya di republik ini, sejauh tidak korup. Dan jika pun hartanya diperoleh dengan halal, tidak bermewah-mewah. Ya, tidak berjarak jauh dengan masyarakat pada umumnya. Saya sendiri, kalau jalan macet, tidak merasa risih harus naik ojek ke DPR," tandasnya.


sumber :

www.detik.com

Sabtu, 12 November 2011

AGAMA ISLAM



Diperlihatkannya Tempat Manusia Setelah Wafat
Senin, 07 November 2011



قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : إِنَّ أَحَدَكُمْ إِذَا مَاتَ عُرِضَ عَلَيْهِ مَقْعَدُهُ بالغَدَاةِ والْعَشِيِّ إنْ كَانَ مِنْ أَهْلِ الجَنَّةِ فَمِنْ أَهْلِ الجَنَّةِ ، وإنْ كَانَ مِنْ أَهْلِ النَّارِ فَمِنْ أَهْلِ النَّارِ ، فَيُقَالُ : هذا مَقْعَدُكَ حَتَّى يَبْعَثَكَ اللهُ يَوْمَ القِيَامةَ
( صحيح البخاري)
Sabda Rasulullah SAW: “Sungguh jika diantara kalian telah wafat, diperlihatkan padanya tempatnya kelak setiap pagi dan sore, jika ia penduduk sorga maka diperlihatkan bahwa ia penduduk sorga, jika ia penduduk neraka maka diperlihatkan bahwa ia penduduk neraka, dan dikatakan padanya: inilah tempatmu. Demikian hingga kau dibangkitkan Allah di hari kiamat” (Shahih Bukhari)
ImageAssalamu’alaikum warahamatullahi wabarakatuh
حَمْدًا لِرَبٍّ خَصَّنَا بِمُحَمَّدٍ وَأَنْقَذَنَا مِنْ ظُلْمَةِ اْلجَهْلِ وَالدَّيَاجِرِ اَلْحَمْدُلِلَّهِ الَّذِيْ هَدَانَا بِعَبْدِهِ اْلمُخْتَارِ مَنْ دَعَانَا إِلَيْهِ بِاْلإِذْنِ وَقَدْ نَادَانَا لَبَّيْكَ يَا مَنْ دَلَّنَا وَحَدَانَا صَلَّى اللهُ وَسَلَّمَ وَبـَارَكَ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ اَلْحَمْدُلِلّهِ الَّذِي جَمَعَنَا فِي هَذَا الْمَجْمَعِ اْلكَرِيْمِ وَفِي الْجَلْسَةِ الْعَظِيْمَةِ نَوَّرَ اللهُ قُلُوْبَنَا وَإِيَّاكُمْ بِنُوْرِ مَحَبَّةِ اللهِ وَرَسُوْلِهِ وَخِدْمَةِ اللهِ وَرَسُوْلِهِ وَاْلعَمَلِ بِشَرِيْعَةِ وَسُنَّةِ رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وآلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ
Limpahan puji kehadirat Allah subhanahu wata’'ala Yang Maha Luhur, Yang Maha Melimpahkan kebahagiaan sepanjang waktu dan zaman, Yang Maha membuka kemuliaan dan keluhuran sepanjang waktu dan zaman hingga seluruh waktu dan zaman berakhir, kemudian muncullah alam yang diciptakan oleh Sang Pemilik waktu dan zaman, yang berupa alam yang kekal yang tiada lagi mengenal akhirnya zaman dan waktu, di saat itu tiada lagi waktu dan zaman, namun yang ada hanyalah alam abadi yaitu dalam keluhuran atau kehinaan. Demikianlah alam abadi yang akan dan pasti kita temui kelak dalam kehidupan setelah kehidupan. Dan sungguh peristiwa yang disebut “kematian” justru itulah hakikat kehidupan yang abadi.
Telah kita baca hadits luhur, dimana Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda bahwa barangsiapa yang telah wafat maka ia akan melihat tempatnya kelak yang akan ia tempati, setiap pagi dan sore diperlihatkan kepadanya, maka apabila ia akan menempati sorga maka ia akan melihat surga, namun apabila ia akan menempati neraka maka ia akan melihat neraka di setiap pagi dan sore, dan jika hal itu yang terjadi maka itu merupakan siksaan yang cukup tanpa ada siksaan kubur, begitupula jika ia diperlihatkan surga di setiap pagi dan sore maka hal itu merupakan kenikmatan yang luhur sebelum menempatinya. Maka fahami dan renungkanlah bahwa hal itu pasti akan datang kepada kita, dan sungguh beruntung bagi mereka yang setiap pagi dan sorenya melihat surga yang akan menjadi tempatnya kelak, maka hari-harinya semakin dekat dengan hari perjumpaannya dengan Allah subhanahu wata’ala. Al Imam Ibn Hajar Al Asqalani dalam Fathul Bari bisyarh Shahih Al Bukhari menjelaskan bahwa hadits ini mengandung makna yang sangat dalam dan memiliki banyak makna, yang diantaranya adalah bahwa kehidupan setelah kehidupan telah jelas adanya dan dibuktikan dengan hadits ini, hadits ini membuktikan bahwa ruh itu tetap hidup di alam kubur, karena yang wafat hanyalah jasad. Hadits di atas menyebutkan bahwa akan diperlihatkan tempat seseorang kelak di akhirat dan hal itu membutuhkan kehidupan, karena jika ruh telah meninggal maka apa yang diperlihatkan tidak akan terlihat olehnya, maka ruh orang yang telah meninggal akan tetap hidup sehingga ruh itu melihat apa yang diperlihatkan kepadanya kelak saat ia dibangkitkan oleh Allah subhanahu wata’ala.
Maka keluhuran dan kemuliaan hadits ini mengingatkan kita, bahwa jika berada dalam kemuliaan atau dalam kehinaan, di dalam kenikmatan atau dalam musibah, dan jika hadits ini selalu kita ingat dan kita renungi, sebagaimana kita ketahui bahwa semua ucapan rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam adalah mutiara-mutiara indah, dan jika kita berpegang teguh satu dari mutiara-mutiar indah tersebut, berpegang dengan satu hadits ini, sungguh hal ini akan menjadi obat di saat kita dalam keadaan sedih dan juga tidak akan membuat kita tertipu di saat kita dalam kenikmatan dan akan membuat kita selalu bersyukur dengan berpegang pada hadits ini, mengapa? karena kelak setelah kita wafat kita akan memiliki tempat keabadian, dimana di saat berada di alam kubur Allah subhanahu wata’ala memperlihatkan kepada ruh kita di setiap pagi dan sore tempat yang akan kita tempati kelak, surga atau neraka. Maka sungguh sangat beruntung bagi orang-orang yang beriman, dan beruntunglah kita yang hadir di majelis ini karena berada dalam tumpahan rahmat Allah subhanahu wata’ala. Al Imam Ibn Hajar dan para imam ahlu hadits yang lainnya menjelaskan bahwa hari-hari yang mulia di bulan Dzulhijjah termsuk juga hari-hari tasyrik, yaitu tanggal 11, 12, 13 Dzulhijjah, maka tidak hanya tanggal 1 sampai 10 Dzulhijjah saja, namun hari-hari mulia yang maksud dalam hadits Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam:
مَاالْعَمَلُ فِي أَيَّامٍ أَفْضَلَ مِنْهَا فِي هذه قَالُوْا: وَلاَ الْجِهَادُ فِي سَبِيْلِ اللهِ؟ قَالَ: وَلاَ الْجِهَادُ، إِلاَّ رَجُلٌ خَرَجَ يُخَاطِرُ بِنَفْسِهِ وَمَالِهِ فَلَمْ يَرْجِعْ بِشَي
  "Tiada amalan pada hari-hari yang lebih utama daripada (yang dilakukan) di dalamnya." Mereka bertanya: "Tidak pula jihad fi sabilillah?" Beliau menjawab: "Tidak pula jihad, kecuali seseorang yang keluar dengan membawa dirinya dan hartanya, lalu ia kembali tanpa membawa sesuatu.”
Al Imam Ibn Hajar dan beberapa pendapat lainnya berkata bahwa hari-hari mulia itu termasuk hari tasyrik, 3 hari setelah tanggal 10 Dzulhijjah yaitu hingga tanggal 13 Dzulhijjah, dimana amal kebaikan dilipatgandakan pahalanya oleh Allah subhanahu wata’ala hingga 700 kali lipat bahkan lebih.
Hadirin hadirat yang dimuliakan Allah
Beruntunglah mereka yang meninggal dalam keadaan husnul khatimah, dan sangat beruntung pula mereka yang memiliki keturunan yang shalih dan shalihah. Sebagaimana diriwayatkan dalam Shahih Al Bukhari bahwa sayyidina Abdullah bin Abbas RA menjelaskan dimana ketika datang seorang lelaki kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dan bertanya : “wahai Rasulullah, ibuku telah wafat apakah akan bermanfaat baginya jika aku bersedekah atas nama ibuku ?”, maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menjawab : “iya betul, hal itu bermanfaat bagi ibumu yang telah wafat”. Maka bersedekah atau melakukan amal ibadah lainnya seperti bacaan Al qur’an atau yang lainnya yang dihadiahkan untuk yang telah wafat, hal itu bermanfaat untuknya sebagaimana yang disabdakan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. Dan hal ini menunjukkan suatu kemuliaan bahwa tidak terputus kebaikan sebab kematian jika mempunyai kerabat, teman, atau keturunan yang shalih dan shalihah yang mendoakannya. Diriwayatkan di dalam Adab Al Mufrad oleh Al Imam Al Bukhari dalam Shahihnya bahwa Abu Hurairah RA berkata bahwa ketika salah seorang yang telah wafat dimuliakan oleh Allah subhanahu wata’ala, derajatnya diangkat oleh Allah setelah ia wafat, kemudian ruhnya bertnya kepada Allah subhanahu wata’ala : “Wahai Allah, bagaimana aku bisa termuliakan sedangkan aku telah wafat?”, padahal setelah wafat ia tidak bisa berbuat apa-apa, maka dikatakan kepada ruh tersebut : “ anakmu telah memohonkan pengampunan kepada Allah atas dosa-dosamu”, maka Allah menaikkan derajatnya di alam kuburnya, dan terlebih lagi kelak di akhiratnya. Dan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda diriwayatkan dalam Shahih Ibn Hibban dan lainnya :
ثَلَاثُ دَعَوَاتٍ مُسْتَجَابَاتٌ لَا شَكَّ فِيهِنَّ دَعْوَةُ الْوَالِدِ عَلَى وَلَدِهِ وَدَعْوَةُ الْمَظْلُومِ وَدَعْوَةُ الْمُسَافِرِ
“Tiga doa yang mustajab yang tidak diragukan lagi yaitu doa orang tua terhadap anaknya, doa orang yang terdzhalimi, dan doa orang yang bepergian”
Tiga doa yang pasti dikabulkan oleh Allah subhanahu wata’ala tanpa ada keraguan, yaitu adalah doa orang tua terhadap anaknya, kedua doa orang yang terzhalimi, maka berhati-hati terhadap orang yang dizhalimi karena jika ia berdoa kepada Allah subhanahu wata’ala maka sungguh doanya akan dijawab oleh Allah, ketiga adalah doa orang yang dalam perjalanan, selama perjalanannya bukan dalam maksiat maka doanya pasti dikabulkan oleh Allah subhanahu wata’ala. Hadits ini menjelaskan bahwa yang dimaksud adalah doa seorang ayah kepada anaknya, namun bagaimana dengan doa seorang ibu kepada anaknya?, maka tanpa keraguan bahwa terlebih lagi doa seorang ibu akan dikabulkan oleh Allah subhanahu wata’ala, maka selama seseorang mempunyai orang tua yang masih hidup selalulah memohon doa kepada keduanya.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda diriwayatkan oleh Al Imam Al Bukhari dalam kitab Adab Al Mufrad :
مَنْ برّ وَالِدَيْهِ طُوْبَى لَهُ، زَادَ اللهُ عَزَّ وَجَلَّ فِيْ عُمْرِهِ
“Barangsiapa yang berbakti kepada kedua orang tuanya keberuntungan baginya, Allah menambahkan usianya”
Dalam makna yang lain bahwa baginya kelak kemuliaan di surga, dan Allah menambahkan usia untunknya. Bagaimana usia bisa bertambah, bukankan usia itu telah ditentukan oleh Allah subhanahu wata’ala?, hal ini yang perlu kita fahami, banyak muncul pertanyaan mengenai takdir, yang sebagian diantara kita terkadang merasa bingung akan hal tersebut. Memang takdir tidak bisa berubah karena telah ditentukan oleh Allah subhanahu wata’ala, namun Allah juga telah menentukan sejak manusia belum lahir bahwa si fulan jika ia berbuat hal ini maka usianya sekian, rizkinya sekian, dan wafat dalam keadaan seperti ini, dan jika ia berbuat hal ini, maka usianya sekian dan rizkinya sekian, dan wafat dalam keadaan seperti ini, dan juga jika ia berbakti kepada orang tuanya maka usianya demikian, dan jika ia tidak berbakti kepada kedua orang tuanya maka usianya sekian, maka hal itu telah ditentukan oleh Allah dan tidak akan bisa dirubah lagi. Namun jika kita memilih jalan yang terbaik, maka tentunya masa depan kita akan berubah ke arah yang lebih baik. Mereka yang selalu mengarah kepada jalan kebaikan maka Allah subhanahu wata’ala akan memberikan takdir yang lebih baik daripada takdir yang ia hadapi saat itu, maka selalulah berniat dengan niat yang ikhlas untuk membenahi keadaan agar menjadi lebih baik dan semakin baik, maka takdir kita di hari esok akan semakin baik dan semakin indah.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam adalah panutan tunggal bagi segenap makhluk Allah subhanahu wata’ala, dan beliau adalah orang yang selalu membukakan bagi kita keluhuran, dan beliau lah yang doanya paling diijabah oleh Allah subhanahu wata’ala dari semua doa, sehingga para nabi dan rasul yang lainnya memohon doa kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, dan diriwayatkan dalam Shahih Al Bukhari, shahih Muslim dan lainnya, di hari dimana ketika semua hamba tidak mampu berbuat sesuatu, dan para nabi dan rasul berkata :
نَفْسِيْ نَفْسِيْ اِذْهَبُوْا إِلَى غَيْرِيْ
“ Diriku, diriku, pergilah kepada selain aku ”
Namun di saat itu nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam berkata :
أَنَا لَهَا
“ Aku yang akan memberi syafaat ( bagi para pendosa) ”
Demikian indah keadaan para pecinta sayyidina Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam, limpahan kemuliaan dalam kehidupan dunia dan akhirat bagi mereka para pecinta sayyidina Muhammad shallallalhu ‘alaihi wasallam. Semoga kita semua yang hadir berada dalam naungan cinta kepada sayyidina Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam hingga kami wafat dalam keadaan cinta kepada sayyidina Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam, dan berkumpul kelak di hari kiamat bersama sayyidina Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam, karena semua orang akan berkumpul dengan orang yang dicintainya.
Selanjutnya saya pribadi mengucapkan minal aidin wal faizin kulla ‘aam wa antum bikhair mohon maaf lahir dan bathin kepada segenap jamaah majelis Rasulullah yang hadir pada malam hari ini atau yang menyaksikan di streaming website www.majelisrasulullah.org . Selanjutnya kita berdoa bersama untuk kita dan para saudara kita yang sedang berada di medan haji , yang sebagian mereka masih beribadah di Mina semoga dilimpahi rahmat dan kekuatan, dan semoga Allah subhanahu wata’ala memberikan kesehatan kepada mereka, sehingga pulang dengan keadaan haji mabrur, dan semoga kita yang berada disini juga diberi pahala ibadah haji mabrur oleh Allah subhanahu wata’ala, karena kita telah mendoakan saudara kita yang sedang dalam ibadah haji, dan seseorang yang mendoakan saudaranya maka malaikat berkata :
آمِين وَلَكَ مِثْلُهُ
“ Amin, dan bagimu sebagaimana (doamu) untuknya”
Wahai Allah pastikan kami semua yang hadir disini berada dalam naungan keridhaan dan kebahagiaan dari-Mu…
فَقُوْلُوْا جَمِيْعًا

Ucapkanlah bersama-sama
يَا الله...يَا الله... ياَ الله.. ياَرَحْمَن يَارَحِيْم ...لاَإلهَ إلَّاالله...لاَ إلهَ إلاَّ اللهُ اْلعَظِيْمُ الْحَلِيْمُ...لاَ إِلهَ إِلَّا الله رَبُّ اْلعَرْشِ اْلعَظِيْمِ...لاَ إِلهَ إلَّا اللهُ رَبُّ السَّموَاتِ وَرَبُّ الْأَرْضِ وَرَبُّ اْلعَرْشِ اْلكَرِيْمِ...مُحَمَّدٌ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ،كَلِمَةٌ حَقٌّ عَلَيْهَا نَحْيَا وَعَلَيْهَا نَمُوتُ وَعَلَيْهَا نُبْعَثُ إِنْ شَاءَ اللهُ تَعَالَى مِنَ اْلأمِنِيْنَ 

www.majelisrasulullah.org

Kamis, 10 November 2011

makanan khas lamongan ( indonesia )

Pecel lele di Indonesia adalah nama sebuah makanan khas jawa timur yang terbuat dari ikan lele. Biasanya yang dimaksud adalah ikan lele yang digoreng kering dengan minyak dan lalu disajikan dengan sambal tomat dan lalapan




Bahan
1 ekor ikan lele
minyak untuk menggorengBumbu Halus :
1 sdm ketumbar
1 siung bawang putih
2 cm kunyit
½ sdm garam


Lalapan :
2 buah tomat, belah 4
1 buah mentimun, iris serong
6 pucuk daun kemangi, ambil daunnya
8 lembar daun pepohonan





Sambal Pecel Lele:
5 buah cabe merah besar, goreng
10 buah cabe rawit, goreng
2 buah tomat, goreng
4 siung bawang putih, goreng
2 siung bawang merah, goreng
4 buah kemiri, goreng
1 sdt air jeruk limau/nipis
1 sdt garam

Campur semua bahan sambal di dalam cobek, haluskan dengan ulekan hingga lembut.
Lalapan Pelengkap:
Timun, Daun kemangi, Tomat
Selamat mencoba
Cara membuat :
1. Bersihkan ikan lele, belah bagian perutnya, lalu buang isi perut dan insangnya. Cuci ikan hingga bersih dan tidak berlendir lagi.
2. Aduk lele dengan bumbu halus. Diamkan selama ½ jam agar bumbu meresap.
3. Panaskan minyak goreng yang banyak dalam wajan, masak ikan lele, goreng dengan api sedang hingga agak kering dan matang, angkat.
4. Sajikan lele sebagai lauk nasi putih atau nasi uduk dengan pelengkap sambal terasi dan lalapan.





sumber :
http://www.wonosari.com

negara brunei darussalam


Kebudayaan Brunei Darussalam
Brunei Darussalam adalah negara dengan multi etnis, dimana etnis-etnis tersebut tergabung dalam satu kelompok etnis yang bernama Barunay. Keragaman yang ada dalam etnis-etnis yang berbeda tersebut bukanlah terletak pada aspek agama, melainkan budaya, sosial, dan bahasa. Pribumi Brunei yang beragama Islam lebih cenderung menjadi Brunei Malays, walaupun mereka sepenuhnya tidak berbicara bahasa Melayu.
Perkiraan penduduk tahun 1998 menyatakan bahwa Brunei Darussalam memiliki penduduk sebanyak 323.600 jiwa. 67% dari penduduk Brunei Darussalam berasal dari etnis Melayu; 15% beretnis Cina; 6% dari masyarakat adat lain (Iban, Dayak, dan Kelabit), dan etnis lain sebanyak 12%. Pada akhir 1980-an, 24.500 imigran bekerja rata-rata di industri perminyakan. Populasi telah meningkat lebih dari dua belas kali lipat sejak dekade pertama abad kedua puluh. Distribusi populasi Brunei-Muara sebanyak 66%; Belaitsebanyak 20%; Tutong sebanyak 11%, dan Temburong sebanyak 3%.
Melayu adalah bahasa resmi Brunei Darussalam, namun bahasa Inggris telah digunakan secara luas terutama dalam perdagangan. Bahasa lain seperti bahasa Mandarin dan bahasa Filipina juga menjadi bahasa yang banyak digunakan oleh masyarakat Brunei Darussalam. Bendera nasionalnya adalah warna kuning dengan dua trapesium dan jajar genjang diagonal putih strip yang berada di atas jajaran genjang diagonal strip hitam.

Urbanism, Architecture, dan Tata Kota
Lebih dari setengah populasi Brunei Darussalam tinggal di ibukota, Bandar Sri Begawan, dan kota-kota besar di sekitarnya seperti Tutong Town, Tutong District, Kuala Belait, Seat of Belait, Bangar Village, dan Seat of Temburong.
Pemandangan ibukota dan sekitarnya didominasi oleh kubah emas mesjid Omar Ali Saifuddien yang selesai dibangun pada 1958, Istana Nurul Iman, perumahan istana terbesar di dunia, Royal Regalia Building, juga Royal Audience Hall, dan Audience Hall untuk Majelis Legislatif. Makam Sultan Kelima terletak dua mil ibu kota. The Royal Mausoleum telah digunakan sejak 1786. Stadion Nasional Hassanal Bolkiah dijadikan tempat untuk merayakan hari-hari besar. Sejumlah taman dan pusat rekreasi telah dikembangkan dalam dekade terakhir.

Makanan
Makanan pokok (makanan sehari-hari) masyarakat Brunei Darussalam terdiri dari nasi dan sayuran, ikan, kerang, dan buah-buahan. Kari biasanya terbuat dari daging kerbau, daging ayam, dan daging sapi dan biasanya dikonsumsi pada acara-acara khusus. Di daerah pedesaan, banyak penduduk yang mengkonsumsi daging rusa dan kijang.
Makanan ringannya adalah beragam jenis kue yang berbahan dasar beras. Daging babi adalah satu makanan terlarang di Brunei Darussalam. Minuman lokal yang populer adalah susu dengan es kelapa mentah. Kopi dikonsumsi secara luas, hampir di seluruh Brunei Darussalam. Minuman beralkohol juga salah satu yang dilarang oleh kaum Muslim.

Stratifikasi Sosial
Di Brunei Darussalam, kelompok etnis yang paling dominan adalah etnis Barunay, yang terdiri dari empat tingkatan kelas sosial: bangsawan, bangsawan, orang biasa, dan para budak (walaupun perbudakan tidak lagi dipraktekkan). Karena sistem kasta di Brunei Darussalam masih ketat dan diwariskan berdasarkan silsilah, maka kasta seseorang tidak dapat naik atau turun ke kasta lain. Satu-satunya tanda atau simbol stratifikasi sosial adalah gelar kehormatan yang digunakan oleh seseorang.

Peran Gender dan Status Sosial
Perempuan di Brunei Darussalam telah mulai mengambil posisi dan tanggung jawab di kantor-kantor pemerintah dan departemen. Mereka pun dapat masuk ke dalam angkatan bersenjata namun mereka tidak dapat ikut serta dalam pertempuran.
Dibandingkan dengan masyarakat Islam di Timur Tengah, perempuan di Brunei Darussalam memiliki status yang sangat tinggi. Wanita Muslim dianjurkan untuk mengenakan penutup kepala tradisional, yang disebut tudong.


Perkawinan, Keluarga, dan Kekerabatan
Dalam tradisi perkawinan di Brunei Darussalam, orang tua dari calon mempelai laki-laki mengatur rencana pernikahan dengan orang tua dari calon mempelai wanita. Bagi masyarakat Muslim, pasangan yang menikah juga harus sama-sama Muslim. Sehingga individu, terutama laki-laki, sering masuk Islam untuk menikah dengan seorang Muslim. Pasangan yang baru menikah harus bergabung dan tinggal di rumah orang tua pengantin perempuan. Setelah beberapa lama, pasangan yang menikah muda tersebut dapat membentuk rumah tangga sendiri sesuai keinginan mereka.
Hukum kewarisan Islam berlaku bagi Muslim. Bagi non-Muslim, praktek-praktek tradisional lah yang berlaku.

Pendidikan.
Universiti Brunei Darussalam didirikan pada tahun 1985 dan menawarkan sejumlah program gelar sarjana dan beberapa program master degree. Sekitar dua ribu beasiswa dari pemerintah diberikan kepada mahasiswa untuk belajar di luar negeri, terutama di negara-negara Persemakmuran.

Etika
Berikut adalah aturan etiket yang bersifat universal: melakukan sesuatu dengan menggunakan tangan kanan; menolak makanan dengan menyentuh wadah dengan tangan kanan (tidak pernah secara verbal); menggunakan ibu jari dan tidak menggunakan jari telunjuk saat menunjuk; melepas sepatu saat memasuki rumah atau bangunan publik, terutama masjid; berjabat tangan dengan lembut dan kemudian dengan lembut pula menyentuh tengah dada seseorang dengan tangan kanan (tidak berlaku bagi lawan jenis); menghindari kontak tubuh antar lawan jenis; dan tidak pernah marah.

Agama
 Mayoritas penduduk Brunei Darussalam beragama Islam. Liburan dalam memperingati hari keagamaan diatur sesuai dengan kalender lunar. Awal Ramadhan menandai awal bulan suci puasa. Perayaan hari besar Islam di Brunei Darussalam hampir sama dengan negara-negara Islam lainnya, seperti Nuzulul Quran, Hari Raya Idul Fitri, Hari Raya Idul Adha atau Hari Raya Haji, Maulid Nabi Muhammad sallallahu Alihi Wassalam, dan Isra’ Mi’raj.

sumber :
www.id.wikipedia.org