PEMBUKA

SELAMAT DATANG DI BLOG SAYA..
SEMOGA APA YANG SAYA TULIS INI DAPAT BERMANFAAT BAGI ANDA..
SELAMAT MEMBACA

Minggu, 13 Mei 2012

Pengalaman Menjadi Audiens Acara Mario Teguh Golden Ways di Metro TV


Tanggal 06 mei 2012 lalu iseng saya mengirim email untuk mendaftar hadir dalam acara Mario Teguh Golden Ways (MTGW) yang diudarakan oleh Metro TV. Sungguh saya belum pernah tahu bagaimana bentuk studio dan bagaimana sebuah acara disiapkan serta ditayangkan oleh sebuah stasiun televisi.  begitu saya dinyatakan kehadirian saya ditunggu di Grand Studio Metro TV tanggal 13 mei 2012. Ada dua acara taping . Berikut sedikit cuplikan bentuk undangan itu.
Berikut adalah nomor registrasi untuk Anda :
MTGW-13052012
Mohon agar nomor registrasi diatas diprint-out dan dibawa oleh setiap Peserta yangterdaftar,sebagai bukti masuk yang sah ke dalam Grand Studio Metro TV


dan diinformasikan kepada sahabat-sahabat “MTSuperCrew” saat pendaftaran ulang di MetroTV pada hari tersebut.
Setelah terima undangan resmi baru ingat dengan siapa saya akan pergi ke acara itu. Apa boleh buat, rasa ingin tahu yang membuncah membuat keberanian saya timbul, saya akan pergi sendiri walaupun akan repot membawa baju ganti karena setiap pergantian rekaman diharuskan memakai pakaian yang berbeda..

Saya menuju studio Metro TV dengan motor ternyata tidaklah terlalu jauh dari lokasi sekolah smp saya yang berada di kedoya utara..Tapi karena hari itu Minggu kebanyakan karyawan libur saya menemukan suasana kompleks perkantoran yang sepi.  setelah sampai d tmpat parkir, saya dengan pede y lngsung berkenalan dengan 2 orang yg berjalan bersama. Pas saya kenalan dengan 2 orang tersebut, dating lagi seorang perempua.. akhir y pun kami ber 4 sampai di gedung di mana grand studio  berada. Celinguk sana sini, masuk ke dalam kantor, saya disambut ramah oleh panitia Mario Teguh Super Club (MTSC) seperti saya baca di pin yang tersemat pada baju mereka.
Setelah kami mendapatkan makanan dari panitia kami lngsung menuju mesjid yang berada tak jauh dari gedung grand studio pak Mario, kami bergantian dalam hal shalat.pertama laki-laki dulu dan kemudian wanitanya.. setelah kami ber 4 sudah shalat, kami langsung menikmati makanan yang di berikan oleh panitia, untuk makanan yang kami makan nih, rasanya enak. Karena ada naget, tahu, sambal, air, jeruk.. pkoknya enak di tambah 1 lagi yang paling enak yaitu gratisnya.. hehe
Lama juga kami mengobrol, ternyata dimana-mana belum ada perubahan berarti jam karet masih berlaku. Berdasarkan informasi yang valid  studio ada di lantai tiga. Hampir mendekati acara dimulai turunlah beberapa panitia membagikan secarik kertas yang berisi sebuah kalimat yang menggambarkan suatu keadaan dan kami disuruh mencoret A,B, atau C sesuai pendapat kami, saya memilih A. Setelah itu tas yang berisi gembolan baju ganti harus dititip pada panitia, semua harus ditinggal. Kami mendapat nomer 136. Syukurlah dalam masing-masing hati anggota panitia nilai-nilai kebaikan dan kejujuran yang diajarkan suhu Mario Teguh telah mengkristal, barang-barang itu terjamin kemanan dan kenyamanannya.
Kami masuk dalam studio, lumayan dingin. Ruangannnya sebenarnya tidak seluas seperti yang kita persepsikan di layar kaca. Panggung dilatar belakangi lukisan kota yang terang benderang sebagai latar, dan sebuah layar datar yang besar bergambar Pak Mario Teguh. Tempat duduk berupa kursi lipat metal pada bagian bawah dekat panggung berjejer lima shaf dan dibelakangnya adalah bagian yang meninggi yaitu balkoni. Mungkin keseluruhan bisa menampung 400 atau 600 orang. Di balkon yang lebih tinggi tempat para kru merekam acara itu. Senangnya pada rekaman (taping) acara pertama saya duduk di barisan tengah-tengah d kursi nomer 6, setalah kami mendapatkan kursi duduk. Kami

Singkat kata acara di mulai di pandu oleh seorang Floor Director namanya yang akan memberitahu kapan rekaman dimulai dan selesai, dia juga yang memberi aba-aba dan menyerahkan mike kepada audience yang terpilih untuk bertanya. Seorang anak muda berpakaian kasual dan berambut gondrong. Pada bagian yang kedua Uli menyatakan akan ada polling pendapat, audiens diminta untuk memencet alat penghitung yang ada di bangku masing-masing, saya lupa namanya. Terus pertanyaan muncul di layar dipanggung, dan audiens memilih. Kemudian acara dinyatakan break. Disitu saya sadar lagi bahwa polling yang sering kita tonton dilayar TV itu telah dipersiapkan lebih dulu melalui kertas kecil yang dibagikan penitia sebelum masuk ke studio.

Setelah taping pertama saya di berikan snack yang enak setelah tuh saya shalat ashar berjamaah.. karena udah sore saya langsung pulang dan berpamitan ama kakak yang telah menemani saya di hari ini.



Pelajaran yang saya ambil dalam perjalan ini adalah :
1.      Kita yakin aja ama allah kalo kita mau pasti bisa, yang terpenting kita sudah berusaha semaksimal mungkin.
2.      Apa yang kita lakukan tuh harus atas nama allah, karena allah, dan untuk allah.
3.      Jangan pernah kita menyepelekan kejujuran, karena kejujuran tuh sangat mahal.
4.      Syukuri apa yang udah ada, jangan mengeluh sama yang belum ada.